Senin, 27 Juli 2015

Berbahayakah Daging yang dibakar ??

 

Banyak kegiatan untuk mengisi libur panjang atau waktu luang. Berkumpul bersama keluarga dan teman serta menikmati makanan lezat adalah salah satu kegiatan yang kita pilih. Sangat mengasyikkan bila membakar sate, ikan maupun barbekyu. Tapi hati-hati, makanan tersebut dapat memicu kanker, apalagi jika dipanggang menggunakan arang. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr. Djoko Agus Purwanto, Apt mengungkapkan dalam arang terdapat atom karbon. Karbon dapat digolongkan sebagai karsinogenik, atau zat pemicu kanker bila digunakan dalam jumlah besar dan terus menerus. Jadi berhati-hati dalam memilih makanan, sebab zat pemicu kanker ternnyata tidak hanya terkandung dalam makanan instan atau siap saji saja, tapi juga tersimpan pada sajian nusantara, khususnya yang dipanggang dengan arang. Resiko kankernya bisa mencapai dua kali lipat. Menurutnya, selain atom karbon dari arang, daging yang dipanggang sendiri juga bisa menyebabkan mutasi karsinogenik pada permukaan makanan itu. “Dalam kandungan daging terdapat berbagai macam zat yang berguna bagi tubuh salah satunya protein. Tapi jika daging tersebut dibakar, muncul dua jenis senyawa penyebab kanker yang terbentuk selama proses pembakaran makanan. Sebab, senyawa dari protein tersebut terbentuk setelah bertemu dengan atom karbon dari arang,” ujarnya. Dua senyawa itu adalah Hidrokarbon Polisiklik Aromatik (PAH) dan Amino Heterosiklik (HCA). Sebenarnya PAH terbentuk di dalam asap dan ditemukan di permukaan daging, namun bisa dengan mudah dilenyapkan dengan menghilangkan bagian permukaan makanan yang hitam karena dipanggang atau dibakar. Pastinya, HCA dapat ditemukan di dalam dimasak dalam suhu tinggi. “Peminat sate, ikan bakar, atau sejenis makan yang dibakar lainya itu cukup banyak, jadi saya kira mereka juga perlu tahu tentang masalah seperti ini,” ujarnya. Dia mengungkapkan ada beberapa tips yang berguna bagi para pecinta makanan bakar : Rendam daging ke dalam bumbu sebelum dibakar, cara ini membuat daging lebih lembut sehingga mengurang lama pemanggangan. Atau bisa juga direbus terlebih dahulu agar lemaknya hilang. Asap dari lemak yang menetes ke pemanggangan menimbulkan asap yang berbahaya. Jangan memasak langsung di atas arang. Gunakan daun pisang atau aluminium foil sebagai penyekat antara arang dengan bahan makanan yang dimasak. Saat membakar makanan, bolak-baliklah secara teratur. Jangan sampai makanan berwarna kehitaman atau gosong. Kalaupun ada yang gosong, hilangkan. Jangan lupa mengonsumsi timun setelah memakan makanan yang dibakar, karena dalam mentimun terdapat zat antikarsinogan “Kita bisa meminimalkan risiko terkena kanker dengan mengolah makanan secara tepat. Penanganan bahan makanan yang tepat, akan menghasilkan makanan yang baik juga,” kata dokter Djoko menutup pembicaraan.

Sumber :
http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Kesehatan/Awas_Makanan_dengan_Dibakar_Arang_Pemicu_Kanker/38159

Tidak ada komentar:

Posting Komentar